Breaking News

April 4, 2020

Meski Dalam Keterbatasan, RSUD Sawahlunto Tetap Berusaha Maksimal Dalam Pelayanan


FS.Sawahlunto(SUMBAR)-Meski banyak kendala dan keterbatasan, namun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawahlunto selalu berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal, terlebih dalam situasi Wabah Covid-19 saat ini. Dalam mewujudkan hal tersebut berbagai kebijakan telah diterapkan RSUD Sawahlunto dalam mencegah penyebaran maupun nantinya menangani Virus Corona (COVID - 19). Kebijakan ini, selain untuk dilaksanakan oleh jajaran personel RSUD sendiri juga menjadi Standar Operasi Prosedur (SOP) yang harus dijalankan pula oleh pasien serta keluarganya yang mendampingi/membesuk. 

Apalagi dalam situasi sekarang,  pihak RSUD  yang menjadi salah satu titik tumpu 'Kota Arang' dalam mencegah dan menangani COVID - 19 ini berfokus pada upaya - upaya pencegahan. Untuk SOP masuk ke gedung RSUD misalnya, sekarang ini jajaran personel dan pasien/pendamping atau keluarganya wajib melewati proses pemeriksaan suhu tubuh dan gejala gangguan kesehatan. 

Kasi Pemasaran dan Humas RSUD Sawahlunto Hanriagus Yusra, hari ini Jum’at, 03 April 2020  mengatakan bahwa dengan tahapan pemeriksaan itu agar dapat lebih cepat mendeteksi jika ada jajaran personel atau pasien yang memiliki suhu tubuh di atas normal atau gejala gangguan kesehatan yang mengarah pada COVID - 19. 

"Jadi kalau ada yang dalam pemeriksaan tersebut terdeteksi suhu tubuh panas di atas rata - rata (biasanya 37 derajat celcius) dan ada gejala gangguan kesehatan mengarah ke COVID - 19, maka langsung kita antarkan untuk diperiksa lebih intensif ke ruangan khusus," ujar Hanriagus. 

Kemudian, saat pasien menunggu antrian untuk diperiksa di berbagai poli pada RSUD 'Kota Arang' itu saat ini juga dengan kebijakan baru yaitu memberi jarak antar kursi. Antara satu  kursi dengan kursi lainnya tidak boleh langsung ada pasien yang duduk, harus ada satu kursi yang kosong menjadi pembatas. 

RSUD Sawahlunto

"Untuk besuk pasien yang rawat inap saat ini juga kita tiadakan dulu. Sementara untuk keluarga yang mendampingi pasien dalam menjalani rawat inap ini kita izinkan hanya satu orang saja. Jadi satu orang pasien rawat inap kita pendampingnya hanya boleh satu orang pula," tutur Hanriagus. 

Bagi jajaran personel RSUD, saat ini semuanya tetap bertugas seperti biasa. Tidak ada kebijakan Work From Home (WFH) seperti yang dilaksanakan instansi pemerintahan lainnya. 

"Kita masuk kerja setiap hari, normal seperti biasanya. Itu juga berlaku untuk pejabat fungsional kita," kata Hanriagus. 

Saat bertugas, personel RSUD juga menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) yang menjadi 'tameng' bagi mereka dalam menghadapi resiko penularan virus. Namun dalam situasi sekarang dimana APD menjadi langka dan sulit didapatkan, maka APD yang bisa digunakan RSUD pun menjadi terbatas. 

"Sebenarnya, setiap tahun kita sudah dan selalu menganggarkan untuk pengadaan APD ini. Pada 2020 ini sudah kita anggarkan pula untuk penyediaan 1.000 APD, namun karena semua RSUD dan instansi medis lainnya sekarang sedang membutuhkan dan berebut dengan APD ini sehingga pihak penyedia/distributor APD tersebut sampai sekarang belum kunjung mengirimkan barang itu pada kita," kata Hanriagus. 

Beruntung, saat ini untuk membantu RSUD Sawahlunto menghadapi virus Corona, sejumlah pihak membantu menyuplai kebutuhan masker dan APD tersebut. Selain dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menyalurkan bantuan APD, Satgas Pramuka Peduli Sawahlunto juga memproduksi masker dan APD ini untuk diberikan pada RSUD dan Posko Penanganan COVID - 19. 

Tercatat juga, UMKM konveksi lokal seperti Situhuak Clothing saat ini juga turut membuat masker dan APD untuk RSUD Sawahlunto. Sementara, dari perusaahaan konveksi lainnya, PT. Asiaco Batamindo juga telah menyerahkan bantuan masker produksi mereka pada BPBD Sawahlunto, dimana rencananya juga akan diberikan pada RSUD selain untuk Posko dan Puskesmas - Puskesmas. 

Terkait upaya - upaya RSUD Sawahlunto dalam masa - masa pencegahan maupun penanganan Corona ini, Walikota Deri Asta menyebutkan bahwa Pemerintah Kota (Pemko) mendukung penuh dan memberikan perhatian khusus pada RSUD ini yang menjadi salah satu ujung tombak dalam menghadapi COVID - 19. 

"Kita bersama - sama mendukung dan memberikan perhatian, sehingga kalau ada keterbatasan ada kendala bisa kita tanggulangi bersama. Soal keterbatasan APD segala macamnya, ya dalam kondisi sekarang ini kita lihat rumah sakit lainnya di Sumatera Barat bahkan nasional juga sama kondisinya ya, sama - sama terbatas APD dan penunjangnya. Syukurlah di Sawahlunto ini bisa kita back up bersama, ada UMKM konveksi lokal yang bisa diberdayakan untuk memproduksi masker dan APD. Juga ada pihak/instansi lainnya yang bersedia membantu. Alhamdulillah dengan kebersamaan ini perlahan keterbatasan ini bisa perlahan kita kelola agar tidak mengendurkan semangat dan kinerja," tutur Walikota. 

Ditambahkan Walikota Deri Asta, hal ini sekaligus memberikan rasa tenang pada masyarakat bahwa RSUD dan instansi medis lainnya di Sawahlunto tetap siap dan komitmen memberikan pelayanan prima pada warga. Jika  pun ada keterbatasan pada beberapa sisi, bukanlah sesuatu yang akan melemahkan pelayanan pada pasien.

Walikota Deri Asta berharap, meski dalam keterbatasan Pihak Rumah Sakit tetap semangat dan penuh dedikasi tinggi dalam pelayanan terhadap masyarakat, agar Permasalahan Virus Corona khususnya dapat ditangani dengan baik. (Z.Z.Dt.Malako)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!