Breaking News

Sunday, September 24, 2023

Karena Kesombongan Iblis Diusir Dari Surga



Oleh Warman:



Dalam banyak dalil dijelaskan bahwa dahulu iblis tinggal di surga bersama Nabi Adam. Kemudian Allah SWT mengusirnya dari surga karena iblis tak mau sujud kepada Nabi Adam, manusia pertama yang diciptakan oleh Allah.


Iblis tidak mau sujud kepada Adam karena merasa dirinya lebih berilmu dan derjatnya lebih tinggi dari Nabi Adam sehingga Ia menyombongkan diri.


Iblis Menolak Perintah Allah
Pada Al-Qur'an surat Al Baqarah disebutkan bahwa ketika Allah memerintahkan sujud, maka makhluk yang diperintahkan ada dalam satu sebutan saja yakni al-malaa'ikah (para malaikat).


Baru setelah ada yang menolak dan tidak mau bersujud muncul nama dan sebutan baru yakni iblis.


Hal ini memberikan isyarat bahwa iblis sebelum memiliki sebutan iblis adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat tunduk dan patuh kepada-Nya. Oleh karena itulah ia dipanggil Allah dengan sebutan malaikat.


Dikutip dari Tafsir Qashashi Jilid I oleh Syofyan Hadi, sebutan tersebut berubah akibat pembangkangan yang dilakukannya. Secara harfiah, iblis berarti keluar dari rahmat Allah SWT.

Hal ini dibuktikan dalam Al-Qur'an surat Al A'raf ayat 12.

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ

Artinya: "Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?' Iblis menjawab: 'Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."


Dalam ayat tersebut Allah bertanya pada iblis tentang alasannya menolak perintah sujud kepada Adam AS. Iblis merasakan bahwa ia diciptakan lebih baik daripada Adam.


Setelah mendengar keangkuhan iblis, Allah kemudian mengusirnya dari surga sebagai makhluk yang tercela dan hina. Hal tersebut dikarenakan bahwa sikap angkuh dan pembangkangan tidak layak ada di dalam surga.


Penyebutan madz'uman madhuran (terhina lagi terusir) menunjukkan terhinanya iblis dalam bentuk yang berlipat ganda seakan Allah hendak mengatakan bahwa kehinaan iblis karena keangkuhan dan pembangkangannya tidak cukup satu penghinaan saja.


Dari kutipan ayat diatas dapat kita presentasikan bahwa, seberapapun ilmu yang kita miliki janganlah merasa hebat dan sombong, karena hanya sedikit ilmu yang diberikan oleh Allah Kepada kita.


Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:


                وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا ه
“Dan bagi Allah perbendaharaan-perbendaharaan yang ghaib yang tidak mengetahuinya kecuali Dia saja.”

وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ

“Dan Allah tahu semua yang ada di daratan dan yang ada di lautan.”



Misalkan Ada berapa pohon? Ada berapa padi yang tumbuh? Ada berapa jagung? Ada berapa durian yang sedang berbuah? Ada berapa pohon mangga yang sedang berbuah? Berapa jumlah buahnya? Bagaimana akhir dari buah tersebut? Apakah akan dipetik kemudian dimakan oleh sang empunya? Atau akan dimakan oleh kalelawar dan sang pemilik tidak pernah menikmatinya? Namun  Allah tahu tentang semuany.


Manusia adalah makhluk yang penuh dengan keterbatasan . Terkadang banyak perkara-perkara dalam kehidupan ini yang dia bingung untuk memutuskan. Hal ini karena dia takut dengan resiko-resiko yang akan terjadi di kemudian hari, yang kadangkala dia tidak tahu.


Ilmu manusia itu hanya ibarat setetes tinta yang dibuang kelautan, sedangkan Ilmu Allah tidak ada batasnya meliputi langit dan bumi. (***)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!