Breaking News

April 2, 2020

Usaha Batik Pariangan Butuh Perhatian Pemerintah


FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Nagari Tuo Pariangan merupakan Wisata Nagari/Desa  terindah di dunia yang terletak di Kenagarian Pariangan, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, ternyata merupakan sumber utama dan pertama asal mula Batik di Minangkabau. Menurut sejarah Rakyat Pariangan   sudah membuat Batik  sejak abad 18.

Mungkin kita tidak banyak yang tau dan tidak menyangka, jika Nagari tempat asal-usul masyarakat Minangkabau ini adalah awal Pola Batik di Minangkabau. Asal-usul batik Sumatera Barat terungkap tahun 2017.

Saat ini Pemerintah Nagari Pariangan, di bawah Pimpinan Wali Nagari April Khatib Saidi telah bekerjasama dengan Tokoh masyarakat Pariangan Irwan Malin Basa dan Zelmiati dalam mengembangkan kerajinan Batik Pariangan, salah satunya adalah mempromosikan Batik Pariangan dengan membuat Katalog Motif Batik Pariangan.

Irwan Malin Basa adalah seorang Akademisi di salah satu Perguruan Tinggi di Sumatera Barat yang berhasil menggali isi dari beberapa manuskrip yang telah dilakukan sejak tahun 2006.Dalam penelitiannya Irwan Malin Basa menyatakan bahwa masyarakat Minangkabau sudah mengenal teknik memindahkan warna pada kain sejak tahun 1730. Tidak hanya Batik, Masyarakat Minangkabau pada masa itu juga telah mengenal teknik menenun dan songket

Ada 24 Motif Batik Pariangan yang digambarkan dalam Katalog yaitu Labuah Nagari, Laburan Sadah, Lantak nan Tigo, Magkuto Rajo, Radai Ameh, Rago Bagandiang, kRantiang Saliguri, Roda Pedati, Syambai Ani, Kipeh Bidodari, Taduang Babujua, Talam Talayang, Teloang nan Batali, Upiah Kalamai, Sirangkak Itam Kuku, Aka Bajumbai, Bintang Tatabua, Bungo Lado, Dama Kapadam, Galanggang Kuau, Jurai Suku, Kambang Reno, Kasiak Bulan dan Kilek Barapi.

Menurut penuturan Wali Nagari Pariangan April Khatib Saidi kepada fokussumatera.com, Rabu, 01 April 2020 bahwa Tradisi Batik sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Pariangan, sejak zaman nenek moyang.’’Bahkan sudah menjadi tradisi dalam masyarakat Pariangan, setiap ada Baralek atau pesta selalu membuat seragam bermotif batik’’ ujar ali Nagari April Khatib Saidi.

April juga menjelaskan bahwa saat ini masyarakat Pariangan masih membuat batik tersebut dalam skala Industrin Rumah Tangga yang dilakukan di rumah-rumah warga.Semua itu dilaksanakan karena keterbatasan dalam segi modal maupun sarana pendukung lainnya.

‘’Pembuatan Batik ini tetap dilakukan masyarakat, walaupun dalam skala kecil, dilakukan di rumah-rumah warga, karena banyak keterbatasan, baik sarana maupun modal’’ tambahnya.

Lebih lanjut, mewakili masyarakat April Khatib Saidi mengharapkan kedepannya ada perhatian Pemerintah terhadap perkembangan Motif Batik di Paiangan, karena Batik juga merupakan budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan.

‘’Kami dari Pmerintah Nagari dan masyarakat mengharapkan adanya perhatian dan bantuan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar khususnya, agar kedepannya Batik Pariangan ini dapat dikembangkan menjadi sebuah industri yang besar, yang mampu berproduksi dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Tanah Datar, khususnya Pariangan, serta bisa mendatangkan pendapatan bagi Nagari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat’’ tambahnya lagi.

‘’Tentunya kami sangat mengharapkan bantuan dan bimbingan dari Pemerintah, baik pengadaan sarana, prasarana serta modal untuk mengembangkan usaha Batik ini menjadi lebuh maju’’ kata April. (Z.Z.Dt.Malako)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!