Breaking News

June 9, 2020

Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Ikuti Rapat Koordinasi Dan Sinergitas Pembinaan Inovasi Daerah

09 Juni 2020
FS.Pessel(SUMBAR)-Bupati Pesisir Selatan diwakili Kepala Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Yozki Wandri, S.Pi., M.Si, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Junaidi, S. Kom, ME, Kepala Bagian Organisasi Sekretaris Daerah dan Gugus Tugas Covid-19 ikuti rapat koordinasi dan sinergitas pembinaan inovasi daerah bersama Kementerian dan Lembaga Dalam Inovasi Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Covid-19 sebagaimana undangan radiogram Kementerian Dalam Negeri nomor 080/3384/SJ tanggal 5 Juni 2020 bertempat di Ruangan Video Comferen (Vidcom) Gedung PPC, Selasa (9/6).

Rapat virtual tersebut dibuka Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sekaligus memberikan arahan terkait membangun sinergitas dari lintas kementerian, kepada daerah dalam menginisiasi inovasi pencegahan pandemi Covid-19.Hal itu diungkapkan Junaidi, sebagaimana arahan Mendagri bahwa inovasi merupakan sebuah keniscayaan agar dapat beradaptasi dengan perubahan. Perubahan harus dapat diikuti, karena negara yang unggul adalah mereka yang mampu beradaptasi.

Kemendagri, katanya, terus mendorong agar inovasi dapat berkembang, terutama yang dilakukan pemerintah daerah. Sebab, penilaian inovasi secara nasional tidak hanya diukur dari kinerja pemerintah pusat atau non pemerintah, tetapi juga melibatkan peran daerah.

“Dalam hal penanganan Covid-19, beragam inovasi sangat dibutuhkan. Tak sedikit pihak yang memprediksi pandemi ini akan berlangsung lama. Sampai saat ini,  semua pihak tengah berusaha menemukan vaksin atau obat yang ampuh menangani Covid-19. Berbagai sumber menyebutkan, vaksin paling cepat ditemukan pada tahun mendatang. Namun, karena infeksinya menyerang banyak orang, sehingga proses pemberian vaksin juga bakal berlangsung lama. Oleh karena itu diperkirakan penyelesaian Covid-19 ini, akan berlangsung dalam jangka waktu yang tidak sebentar,” kata Junaidi menirukan penjelasan Mendagri.

Junaidi menambahkan, dari penjelasanan Mendagri pandemi tak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga melumpuhkan sektor ekonomi karena terjadi banyak pembatasan. Oleh karenanya, dibutuhkan jalan tengah yang mampu menyelamatkan keduanya. Saat ini, seluruh negara di dunia mencari jalan tengah tersebut. Salah satu upayanya, dengan tetap agresif  mengatasi penyebaran Covid-19, sekaligus mengondisikan agar aktivitas masyarakat kembali produktif. Hal ini untuk menekan dampak ekonomi agar tidak terlalu terpuruk. Kendati begitu, jalan tengah tersebut diterapkan dengan tetap mempertimbangkan aspek keamanan dari Covid-19.

“Inilah yang kemudian dalam terminologi dunia dikatakan sebagai new normal, jadi kehidupan tatanan dunia baru yang normal beradaptasi dengan covid-19,” ujar Junaidi.

Dalam konteks tersebut, menurutnya perlu adanya prakondisi agar masyarakat dapat memahami. Pemerintah daerah berperan penting untuk memperkenalkan sekaligus membuat kondisioning tatanan dunia baru yang produktif dan aman dari Covid-19. Tatanan normal baru tersebut, dapat dilakukan dengan menerapkan beragam inovasi.

“Pemerintah daerah harus bergerak,” ujarnya.
Guna memunculkan beragam inovasi tersebut, Kemendagri tengah menggelar lomba inovasi daerah. Sejumlah sektor yang dilombakan di antaranya, pasar tradisional, pasar modern/mal dan sejenisnya, restoran, hotel, tempat pariwisata, transportasi umum, serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Lomba ini menyasar seluruh daerah dalam menyiapkan tatanan normal baru produktif dan aman dari Covid-19.

Junaidi juga turut mengungkapkan bahwa dukungan daerah berinovasi juga datang dari Kemenpan-RB dan Kemenristek/BRIN. Deputi Bidang Pelayanan Publik, Kemenpan RB, Diah Natalisa yang saat bersamaan bertindak sebagai pembicara, mengatakan upaya mendorong lahirnya inovasi di bidang pelayanan publik telah dilakukan melalui beragam program. Langkah ini salah satunya dengan membangun kolaborasi bersama sejumlah pihak, termasuk Kemendagri. Ihwal inovasi penangan Covid-19, saat ini Kemenpan-RB juga tengah menggelar apresiasi bagi inovator yang melakukan inovasi pelayanan publik dalam penanganan Covid-19. Kegiatan ini, diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak, baik nasional maupun internasional untuk berinovasi.Mekanisme penjaringan inovasi pelayanan publik ini menggunakan dua cara,  yakni melalui media sosial dan pendaftaran mandiri pada aplikasi Jaringan Pelayanan Publik Nasional.

“Apresiasi inovasi pelayanan publik penanganan Covid-19 akan diberikan kepada tiga pihak, yaitu kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, organisasi/lembaga instansi swasta, serta masyarakat secara umum, baik individu maupun organisasi,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Junaidi juga mengulas kembali arahan yang disampaikan Deputi Penguatan Inovasi Kemenristek/BRIN Jumain Appe bahwa membangun inovasi membutuhkan kolaborasi semua pihak. Dirinya mengapresiasi, terselenggaranya kegiatan rapat koordinasi, sebagai upaya mendorong daerah berinovasi.“Tidak bisa hanya didukung oleh pemimpin, tetapi juga perlu didukung oleh seluruh perangkat kerja di bawahnya, termasuk masyarakat,” tutupnya.(r/w)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!