Breaking News

November 26, 2020

Unand Prakarsai Pembentukan Nagari Tageh Covid-19


FS.Tanah Datar(SUMBAR)-Universitas Andalas  (Unand) Padang mengusung Konsep Nagari Tageh untuk menghadapi Pandemi Covid-19 yang masih melanda khususnya di Sumatera Barat. Konsep Nagari Tageh diusung dengan memegang prinsip sinergitas dan gotong-royong yang masih lekat dalam kehidupan sejarah budaya Minangkabau. Menurut keterangan Humas Tanah Datar dalam rilisnya hari ini, Sosialisasi Pembentukan Nagari Tageh  untuk Kabupaten Tanah Datar digelar, Sabtu 21 November 2020 lalu di Gedung PKK Indo Jalito.


Direktur Pusat Pengembangan Nagari Unand Dr. Eri Gas Eka Putra memaparkan konsep Nagari Tageh di depan Pjs. Bupati Tanah Datar Erman Rahman dan undangan lainnya. 


Eri Gas yang juga staf pengajar Fakultas Pertanian Unand Padang ini mengatakan Nagari Tageh merupakan inovasi nagari yang punya kelenturan atau daya lenting yang tinggi menghadapi Pandemi Covid-19 dan pasca pandemi nantinya.


"Nagari Tageh, artinya nagari harus tegeh (lentur) dalam bidang kesehatan, pendidikan, pangan, ekonomi, sosial budaya, informasi, bencana dan mengatasi penyakit masyarakat. Ini memang tugas berat, namun dengan niat ikhlas, kebersamaan dan kerja keras, basamo mako manjadi. Apalagi kita masyarakat Minangkabau punya prinsip hidup gotong royong. Ini perlu dihidupkan lagi," urai Eri Gas yang juga putra Sumanik ini.


Lebih lanjut Eri Gas katakan, Unand sebagai perguruan tinggi siap bermitra dengan pemerintah daerah dan pemerintah nagari mewujudkan Nagari Tageh di Sumatera Barat, didukung dosen serta melibatkan mahasiswa tidak hanya dari Unand, yang nanti akan dibekali dengan berbagai  kemampuan.


Sebelumnya Kepala Laboratorium Diagnostik Unand dr. Andani Eka Putra menyam'paikan perkembangan Covid-19 di Sumatera Barat cukup terkendali sampai bulan Juni 2020 namun semenjak liburan Idul Adha terjadi peningkatan menjadi 12% positive rate, artinya dari 100 orang yang diperiksa ditemukan 12 orang yang positif.


"Masyarakat sebenarnya cemas dengan Covid-19, namun rasa cemas tidak diiringi dengan sikap waspada malah cenderung abai, bahkan sebagian tidak percaya dengan virus ini. Di sinilah peran alim ulama, pemangku adat, wali nagari menjelaskan kepada masyarakat, " urainya.


Andani yang sudah memeriksa lebih dari 320.000 sampel ini, mengatakan angka positif Covid-19 dominan usia 45 tahun ke bawah sekitar 70 persen. "Yang banyak terpapar itu usia 45 tahun ke bawah, dan secara fisik masih aman, namun sayangnya usia ini banyak yang tidak disipilin dan akan membahayakan orang-orang tua kita di rumah jika terkena virus corona yang menganggu sistem pernafasan manusia ini," jelasnya. (Z.Z)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!