 |
| Ujang Rusen Permana, Ka. Bagian Humas PT. KAI Divre II Sumbar |
"Untuk mengurangi angka kecelakaan di jalur perlintasan kereta api sangat dibutuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat yang melintas di atas rel kereta api tersebut,"ujarnya.
Sambung Ujang, Kecelakaan di jalur rel kereta api sering terjadi karena pemakai jalan kurang memperhatikan rambu-rambu yang ada dan tidak melihat kiri kanan saat melintas di rel kereta api.
Namun lanjutnya, selama tahun 2020 angka kecelakaan di sepanjang jalur kereta api Padang – Pariaman alami penurunan dengan 21 kasus.
"Angka tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 24 kecelakaan. Sedangkan jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan tersebut di tahun ini sebanyak 5 orang, untuk tahun kemarin berjumlah 8 orang yang meninggal dunia,” tutur Rusen.
Dikatakan Rusen, saat akan melintasi rel kereta api pastikan melihat kiri kanan. Jangan sampai main terobos saja saat melintas jalur rel kereta api. Sesuai dengan undang-undang, masyarakat pengguna jalan raya harus mendahulukan kereta api yang melintasi di jalurnya.
Rusen mengakui terjadinya kecelakaan dan korban meninggal itu terjadi di jalur kereta api Padang – Pariaman.
"Sedangkan penurunan kasus kecelakaan dikarenakan kurangnya jadwal keberangkatan KA. Sibinuang semenjak wabah covid-19," sambung dia.
Apalagi di awal-awal wabah Covid-19, operasi kereta api terhenti. Kereta Sibinuang mulai beroperasi sejak Agustus 2020. Itupun maksimal boleh diisi 70 persen. Kondisi Covid-19 memang sangat dirasakan PT KAI Divisi Regional II.
“Dalam kondisi normal tersedia 2.146 seat, sedangkan pada Natal 2020 dan tahun baru 2021 ini ditambah menjadi 2.316 seat,"ungkapnya.(war)
SEMOGA BERMANFAAT!
No comments:
Post a Comment