Breaking News

April 2, 2020

Bupati Sebut, Pemkab Pessel Butuh Alat Deteksi Covid-19

                                                                                                                                          02 April 2020
FS.Pessel(SUMBAR)-Hingga saat ini Kabupaten Pesisir Selatan masih mengalami minimnya sarana alat kesehatan (Alkes) untuk pemeriksaan atau deteksi dini terhadap orang dalam pantauan (ODP) dan notifikasi.Kebaradaan sarana itu penting, sebab ODP dan notifikasi berpotensi bisa menularkan virus corona (Covid-19), bagi keluarga dan masyarakat lingkungan.

Hal itu diungkapkan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni kamis (2/4) setelah melakukan rapat koordinasi melalui video conference, terkait covid-19 dengan Gubernur Sumbar, Irwan Parayitno di gedung Painan Confention Centre (PCC). 

Dijelaskanya bahwa di daerah itu hingga Kamis (2/4) jumlah orang yang notifikasi ada sebanyak 2.515, ODP 220 orang, dan PDP sebanyak 3 orang.

"Mereka yang masuk pada notifikasi dan ODP ini, seharusnya bisa dilakukan pengecekan apakah diantaranya ada yang positif covid-19 atau tidak. Sebab dengan terintensifikasinya mereka, kita bisa dengan cepat melakukan tindakan sesuai dengan hasil pemeriksaan," ungkapnya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa berdasarkan penyampaian dari dokter ahli, pemeriksaan ODP dan notifikasi dengan menggunakan rapid test belum bisa dijadikan sebagai jaminan seseorang itu positif atau negatif.

"Walaupun tidak bisa dijadikan jaminan, namun keberadaan alat itu saja kita masih minim di daerah. Dari itu saya berharap agar kendala yang dihadapi oleh daerah, terutama oleh Pessel ini, bisa mendapat perhatian provinsi maupun pusat," harap Handrajoni.
Lebih jauh dijelaskan bahwa pihaknya di daerah itu sudah melakukan upaya maksimal dalam memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat terkait ancaman penularan virus corona.

"Upaya yang dilakukan tidak saja melalui pemeriksaan terhadap suhu orang yang melintas di tapal batas provinsi tetangga karena diberlakukanya pembatasan selktif. Tapi juga melalui penyediaan anggaran sebesar Rp 50 miliar melalui APBD. Dana ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan medis yang bisa terjangkau, serta juga untuk masyarakat miskin yang terkena dampak covid-19," ungkapnya.

Ditambahkan lagi bahwa di daerah itu jumlah kepala keluarga yang terdampak ekonominya oleh wabah virus korona mencapai 60 ribu kepala keluarga, dari 120.930 KK yang ada.

"Mereka ini berasal dari keluarga petani, nelayan, tukang ojek, bahkan juga para pedagang makanan dan lainya. Mereka sekarang tidak lagi memiliki penghasilan sebagaimana sebelumnya. Sebab mereka takut keluar rumah, kalaupun ada yang beraktifitas sesuai dengan profesinya, tidak ada pelanggan yang datang, terutama sekali bagi tukang ojek dan pedagang makanan," ujarnya.

Dijelaskan lagi bahwa saat ini pihaknya juga tangah melakukan kajian terhadap kebijakan pengratisan tagihan rekening Perushaan Daerah Air Minum (PDAM).

"Karena PDAM merupakan perusahaan milik daerah, sehingga kita juga berencana akan melakukan pengratisan tagihan rekening selama tiga bulan bagi keluarga miskin yang terkena dampak wabah virus corona. Tapi rencana ini sedang kita lakukan kajian," ujarnya lagi.

Kapala Dinas Ksehatan Pesisir Selatan, Satria Wibawa menjelaskan bahwa secara nasional orang yang positif terinfeksi virus Corona (covid-19) masih terus bertambah.
"Agar bisa dilakukan antisipasi, sehingga perlu dilakukan deteksi dini melalui rapid test," katanya.

Dijelaskanya bahwa rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona."Namun perlu diketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Jadi, rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus korona atau Covid-19," jelasnya. (rls/al)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!