Menag :"Kita Sudah Alokasikan Rp 200 Milyar Untuk Korban Gempa Lombok"

FS.JAKARTA-- Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR RI tahun 2019, di Senayan, Selasa (04/09), tidak hanya menyoroti persoalan penuruan anggaran Pendididikan Islam. Rapat tersebut juga menelisik perhatian Kementerian Agama terhadap korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Selain membahas persoalan anggaran tahun 2019, saya ingin mendengar bagaimana upaya bantuan yang sudah dilakukan Kementerian Agama untuk korban gempa di Lombok,” tanya Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher, kepada Menag Lukman Hakim Saifuddin diakhir rapat.

Menag menegaskan, sampai saat ini Kementerian Agama selalu hadir di tengah-tengah korban gempa Lombok.

“Kita selalu ada untuk korban Lombok, NTB. Kami memperhatikan aspirasi bapak/ibu sekalian. Bantuan spontanitas dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag, tekumpul Rp 12 M lebih, sudah tersalurkan kepada masyarakat di Lombok,” tegas Menag.

Dijelaskan Menag, bantuan dari galangan spontanitas ASN Kemenag ini diprioritaskan membantu saudara-saudara dan atau keluarga ASN Kemenag di Lombok yang menjadi korban gempa. Selain itu, juga untuk membangun dan merehab gedung-gedung pendidikan serta rumah ibadah yang rusak.

Selain dana spontanitas ASN Kemenag tersebut, Menteri Agama juga menginstruksikan jajarannya untuk merevisi anggaran 2018 dan dialihkan kepada korban gempa sebesar Rp 20,6 Miliar.

Kementerian Agama juga sedang mengkomunikasikan dengan Kemenkeu terkait anggaran pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) tahun 2018 agar bisa segera direvisi. Sebab, mengingat waktu serapan anggaran tahun 2018 ini tidak memungkinkan untuk dapat menghabiskan anggaran pembangunan UIII yang ada.

“Kita sudah alokasikan Rp 200 Miliar untuk korban gempa Lombok, ini revisi dari anggaran pembangunan UIII dari total anggaran Rp 500 Miliar lebih, tidak akan terserap,” kata Menag.

#dan/Kemenag RI