Simulasi Unjuk rasa didepan kantor KPU rusuh, polisi bubarkan massa dengan water canon (bawah) |
Kalimat di atas merupakan skenario yang dibuat oleh Polres Pariaman dalam rangka simulasi kesiapan menjaga keamanan Pilkada, yang digelar di depan Gor Rawang Pariaman pada Sabtu (28/11) kemaren.
"Latihan ini merupakan sistim keamanan (Siskam) kota dalam rangka mengantisipasi kegiatan unjuk rasa yang mungkin akan terjadi dalam rangka tahapan Pemilukada diwilayah hukum Polres Pariaman,"pungkasnya.
Lanjut dia, dengan adanya latihan ini adalah untuk mengecek kesiapan personil dan peralatan serta merefresh kembali tahapan-tahapan dalam rangka penanganan unjuk rasa.
"Syukur Alhamdulillah wilayah hukum Polres Pariaman tidak terlalu rawan terhadap aksi demonstarsi. Cukup aman, namun kita tidak mau under estimed. Kita tetap melakukan simulasi, untuk langkah antisipasi jika memang unjuk rasa terjadi di Kota Pariaman," pungkasnya.
Dalam kegiatan simulasi ini polres pariaman menurunkan sebanyak 200 personel kepolisian, mulai dari peran negosiator, pelaku unjuk rasa, Dalmas dan operator water canon.
"Sedangkan untuk pengamanan di hari pencoblosan, kita membagi TPS itu dalam dua bentuk, aman dan rawan. Jadi sudah di ploting 2 TPS 1 Personil dan 6 Linmas," katanya
Sedangkan untuk daerah rawan, yaitunya TPS di wilayah polsek Sungai Geringging dalam hal demografi.
"Tempatnya yang jauh dengan jarak tempuh sekira dua jam, kemudian medannya yang rumit menyeberang sungai. Apalagi dimusim hujan, namun demikian telah kita antisipasi dengan menyiapkan perahu, dan kuda beban untuk pergeseran logistik," ungkap Deny mengakhiri.(war)
No comments:
Post a Comment