"Setiap bidang pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu sebenarnya butuh akuntan untuk menjaga agar perencanaan sesuai dengan pelaksanaan sehingga bisa dipertanggungjawabkan," katanya di Padang, Minggu (13/6)
Ia mengatakan itu saat membuka Silaturahmi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Sumatera Barat dan Bedah Buku "Koruptor Keren?" di Padang.
Gubernur menyebut ilmu yang dimiliki oleh akuntan akan menjamin kegiatan di setiap OPD memiliki kepatuhan yang baik secara administrasi keuangan sehingga ketika diperiksa semuanya bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.
Menilik pentingnya peran akuntan, ia menilai kebutuhan akuntan dalam struktur pemerintahan di Sumbar masih sangat tinggi.
"Makanya dengan adanya organisasi IAI ini diharapkan bisa menggugah dan memotivasi generasi muda untuk terjun berkuliah di bidang ini. Mereka lah nanti yang akan membantu memback up pemerintah agar tidak ada lagi celah munculnya koruptor," katanya.
Namun ia mengingatkan keilmuan saja tidak cukup tetapi harus diimbangi dengan integritas terhadap keilmuannya.
"Dari pengalaman menjadi kepala daerah di Kota Padang, menjadi wakil rakyat hingga sekarang memikul tanggung jawab sebagai gubernur, masih ada juga yang memiliki keilmuan yang baik tetapi kurang berintegritas. Ini ke depannya harus dibenahi," katanya.
Sementara terkait bedah buku yang digelar ia sangat mendukung karena kegiatan itu akan menambah wawasan, memunculkan diskusi, ide dan solusi untuk kebaikan bersama.
"Ide dan solusi itu nanti mudah-mudahan juga akan berguna untuk menjaga pemerintahan yang baik dan bersih," ujarnya.
Sementara itu Ketua IAI Wilayah Sumbar Drs. Novizar, Mpd, Ak, CA, QIA menyebut pertemuan yang digelar dimaksudkan untuk memadupadankan program antar bidang IAI dan mensinergikan dengan program dengan stake holder.
Ia juga menyebut akuntan yang tergabung dalam IAI Sumbar siap mendampingi program-program seluruh stake holder termasuk pemerintah daerah.
"Kami punya profesional akuntan publik dan akuntan syariah yang bisa membantu provinsi kabupaten/kota untuk membenahhi tata kelola keuangan menuju good governance dan clean governmen," katanya.
Sementara terkait buku yang dibedah ia menyebut judulnya sengaja dibuat untuk menyindir pada koruptor yang sepertinya tidak memiliki ketakutan dan penyesalan bahkan saat dijemput oleh KPK.
"Ini menunjukkan ada kecenderungan kecurangan dan penyimpangan mulai menjadi hal yang biasa. Fenomena ini kita coba bahas di dalam buku selain juga yang berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan," katanya.
Acara silaturahmi IAI dan bedah buku itu juga dihadiri oleh Kapolda Sumbar di wakili Dirreskrimsus Polda Sumbar Kombespol Jiko Sadono, SH, SIk, MH, Kepala BPKP wilayah Sumbar Ichan Fuady, Kasi Ekonomi Keuangan Kajati Sumbar Herwatan dan Kepala Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr. Fauzan Misra, M.Sc, Sc, Ak, CA, BKP.(*/Hms Sumbar)
No comments:
Post a Comment