![]() |
Arisal Aziz (atas), Vasco Ruseimy (kiri bawah), Fadly Amran (kanan bawah) |
FS.Padang(SUMBAR) - Lima formatur hasil Musyawarah Walayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Sumbar akan menentukan siapa yang akan diusulkan ke DPP untuk memimpin DPW PAN Sumbar periode 2025-2030.
Kelima formatur yang ditetapkan adalah Indra Datuk Rajo Lelo, Guspardi Gaus, Muhayatul, Arisal Aziz (Josal) dan Slamet (perwakilan DPP PAN).
Dari lima formatur tersebut, hampir dipastikan Josal akan meraih dukungan terbesar untuk memimpin DPW PAN Sumbar lima tahun ke depan. Apalagi Josal, pengusaha sukses yang pada Pemilu 2024 lalu meraih suara terbanyak di Dapil Sumbar II untuk calon Anggota DPR RI.
"Potensi Josal lebih besar apalagi saat ini dia Anggota DPR RI dari PAN, di Pemilu 2024 Josal peraih suara terbesar di Dapil Sumbar II," ujar Ketua Pokja Demokrasi Jaringan Pemred Sumbar (JPS), Almudazir.
Selain itu, Almudazir melihat, Josal sangat intens mengidentifikasikan dirinya sebagai wakil rakyat untuk membesarkan kembali PAN di ranah minang.
"Jadi bisa dipastikan Josal jadi Ketua DPW PAN Sumbar. Artinya lagi, kehadiran Josal akan menjadi lawan berat Vasko Ruseimy (Wagub Sumbar) maupun Fadly Amran (Wako Padang) yang juga diprediksi bakal maju di Pilgub Sumbar 2029," ujar Almudazir.
Perlu juga diperhatikan, lanjutnya, Josal punya kapital sosial maupun politik. Melihat pergerakannya sejak terpilih sebagai anggota DPR RI, Josal jelas akan mewarnai perjalanan politik Sumbar kedepan. Bidikan Josal itu sangat terasa, melihat gebrakannya tidak saja sebatas di wilayah Dapil Sumbar II saja.
"Kita lihat saja perjalanan waktu politik dari sekarang, kalau Josal ditetapkan Ketua DPW PAN Sumbar, maka owner Indah Kargo ini sah jadi petarung kuat Pilgub Sumbar 2029," jelas Almudazir, pemegang kartu Kompetensi Wartawan Utama Dewan Pers ini.
Namun satu hal yang juga harus diingat, ungkap Almudazir, Josal harus mampu mengelaborasi media mainstream supaya segala kegiatan viralnya di media sosial, juga teruji di media mainstream.
"Jelas beda. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media mainstream jelas berbeda dengan media sosial yang tolok ukur kredibilitasnya belum teruji," pungkas Almudazir, Pemimpin Redaksi mimbarsumbar.id. (ms)
No comments:
Post a Comment