![]() |
Proses Menggoreng Roti Tapai Riko |
FS. Padang Alai --- Motivasi Hidup Tanpa Menyerah, tampaknya memang berlaku bagi sepasang suami istri Masrizal dan Syamsimar Warga Korong Kayu Mudo Nagari Gunung Padang Alai, Kec. V Koto Timur.
Ditengah kondisi ekonomi masyarakat dalam keadaan morat-marit dan tidak menentu akibat dampak efesiensi Anggaran Daerah yang dipangkas oleh Pemerintah pusat.
Namun itu semua tidak menciutkan nyali Masrizal dan istrinya untuk terus berwira usaha mencari penghidupan membuat roti tapai yang merupakan pemilik khas buatan Nagari Padang Alai itu.
Masrizal mengatakan bahwa usaha roti tapai yang dia geluti bersama istri dimulai semenjak 2021, ketika Covid-19 melanda dunia.
"30 tahun kita di Jakarta, dengan berbagai usaha, membawa angkot dan berdagang. Namun karena persoalan ekonomi semakin sulit ditanah rantau, akibat Covid-19. Maka saya putuskan pulang kampung,"ungkap dia Selasa (22/07/2025)
Dia mengatakan, awal mulai usaha roti tapai 2021, dunia sedang parahnya dilanda Covid-19. Dibuat hanya untuk mengisi dua warung dikampung.
Dia juga mengatakan, pemasaran produk Usaha Roti Tapai Riko sekarang telah merambah ke Wilayah Agam dan Payakumbuh.
"Dalam satukali produksi kita membutuhkan 15 kg minyak goreng, tepung terigu 7 kg, Tape 30 kg dan roti gabin 2,5 dus. Bahkan kita sudah memiliki 3 orang pekerja dan 1 orang tukang antar,"pungkas nya.
Dia mengungkapkan, roti tapai yang diproduksi dijual Rp 2 ribu/biji ketika sudah sampai dipasaran. Sehingga jika dalam sehari perputaran uang dari usaha roti itu Rp 3 juta, jika dikalkulasikan sebulan mencapai Rp 30 juta (wrm)
No comments:
Post a Comment