Breaking News

Sunday, August 17, 2025

Festival Tani Nagari Padang Toboh Sajikan Silek, Gandang Tasa dan Makan Bajamba

Walinagari Padang Toboh Kec. Ulakan Tapakis Bakhri



FS. Padang Pariaman --- Bupati JKA didampingi Wakil Bupati Rahmat Hidayat dan Istri Membuka Festival Tani Nagari di Nagari Padang Toboh Kec. Ulakan Tapakis Padang Pariaman Sumatera Barat pada Sabtu (16/02025)


Prosesi pembukaan diawali dengan penampilan kesenian tradisional anak Nagari Padang Toboh, Gandang Tasa dan Silek "Jali". 


Walinagari Padang Toboh, Bakhri mengatakan Silat atau silek  di Minangkabau, adalah seni bela diri tradisional. bela diri ini telah diwariskan secara turun temurun dan merupakan bagian penting dari budaya Minangkabau, khususnya karena masyarakatnya yang memiliki tradisi merantau.


"Penurunan silek, diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. 
Selain sebagai seni bela diri, juga memiliki nilai-nilai budaya, filosofi, dan spiritualitas yang terkait dengan adat dan tradisi Minangkabau," kata Bakhri.


Gerakan silek menggunakan teknik pertahanan dan penyerangan, baik dengan senjata maupun tanpa senjata. 


Filosofi silek bukan hanya tentang pertarungan, tetapi juga tentang pengembangan diri, pengendalian diri, dan pelestarian budaya. 


"Silek merupakan bekal penting untuk merantau, karena bagi masyarakat Minangkabau sering merantau. Sehingga dapat membantu mereka menjaga diri dari bahaya,"ungkap nya.


Kata Bakhri terkait pelestarian silek, Tua-tua silek memberikan pelatihan dan bimbingan kepada generasi muda di setiap Minggu nya. Di laga-laga Nagari supaya seni silek tetap terjaga.

 
Gandang Tasa:

Pembukaan festival Tani Nagari dimeriahkan juga oleh penampilan "Gandang Tasa" yang merupakan alat musik perkusi tradisional Minangkabau, khususnya dari daerah Pariaman, Sumatera Barat.


Alat musik ini dimainkan secara berkelompok, biasanya terdiri dari enam pemain Gandang tasa dan satu pemain Tasa.


Gandang Tambua berbentuk seperti tabung dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul kayu, sedangkan Tasa berbentuk setengah bola dan dimainkan dengan cara dipukul langsung dengan tangan atau menggunakan alat pemukul. 


Gandang Tasa adalah alat musik perkusi tradisional Minangkabau, khususnya dari daerah Pariaman, Sumatera Barat. 


Alat musik ini dimainkan secara berkelompok, biasanya terdiri dari enam pemain Gandang Tambua dan satu pemain Tasa. 


Gandang Tambua berbentuk seperti tabung dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul kayu, sedangkan Tasa berbentuk setengah bola dan dimainkan dengan cara dipukul langsung dengan tangan atau menggunakan alat pemukul. 


Berikut adalah beberapa poin penting mengenai Gandang Tasa:

Alat Musik: Gandang Tambua dan Tasa adalah dua alat musik yang dimainkan bersama dalam ensambel Gandang Tasa. 


Fungsi: Gandang Tasa biasanya dimainkan untuk mengiringi upacara adat, tari tradisional, dan acara penyambutan tamu. 


Pemain: Biasanya terdiri dari 6 pemain Gandang Tambua dan 1 pemain Tasa, namun bisa juga berbeda-beda tergantung kelompoknya. 

Musik: Musik Gandang Tasa memiliki karakter suara yang keras, dinamis, dan enerjik, serta dimainkan dengan tempo yang cepat. 


Pola Permainan: Pola permainan Gandang Tasa melibatkan interaksi antara Gandang Tambua dan Tasa, di mana Tasa berfungsi sebagai komando dan improvisasi. 


Makan Bajamba:

Usai pembukaan dan kunjungan ke stand dagang yang berada disekitar lokasi pembukaan, para tamu undangan disuguhkan oleh hidangan makan bajamba yang dibawa oleh ibu-ibu

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang makan bajamba. Wadah (Jamba):  Jamba adalah wadah besar yang berisi nasi dan berbagai lauk pauk khas Minangkabau. 



Makan Bajamba memiliki makna mendalam dalam budaya Minangkabau. Selain sebagai cara untuk menikmati hidangan bersama, tradisi ini juga mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan di antara masyarakat.


Biasanya, makan bajamba dilakukan pada acara adat, perayaan hari besar agama Islam, atau pertemuan penting atau sebuah festival.


Duduk Bersama: Para tamu makan bajamba duduk bersama dalam satu lingkaran atau disebuah ruangan.


Tata Krama: Ada aturan tidak tertulis dalam makan bajamba,seperti mendahulukan yang lebih tua saat mengambil makanan dan makan secukupnya. 


Nilai Budaya: Makan bajamba mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati. 


Lokasi: Biasanya dilakukan di ruangan besar atau lapangan terbuka. (wrm)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!