FS.Padang(SUMBAR) - Jurusan Kesehatan Lingkungan (Kesling) diharapkan menjadi garda terdepan dalam mendampingi RW mengatasi permasalahan sampah di Kota Padang.
Harapan ini disampaikan Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir saat menjadi narasumber seminar nasional dan Dies Natalis ke- 43 Jurusan Kesehatan Lingkungan, "Peran Jurusan Kesehatan Lingkungan dalam Mendukung Kota Padang Sehat" di Auditorium Politeknik Kesehatan, Sabtu (23/8/2025).
Pemko menilai peran akademisi sangat penting untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar pengelolaan sampah berjalan berkelanjutan.
Ia mengatakan bahwa pengelolaan sampah membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk akademisi.
“Kita berharap dari jurusan Kesling bisa memberikan pendampingan bagi RW untuk mengatasi sampah. Persoalan ini butuh edukasi dan sosialisasi yang terus menerus,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemko Padang terus berupaya mewujudkan Kota Sehat dan Kota Pintar, dengan fokus utama pada kebersihan. Saat ini, 104 kelurahan di Kota Padang telah memiliki Lembaga Pengelola Sampah (LPS) yang didukung operator dan sarana berupa bentor dari Pemko.
Maigus menambahkan Berdasarkan penilaian sementara Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Kota Padang menempati peringkat pertama kategori kota besar se-Indonesia dengan nilai 66,25.
“Ini modal besar bagi kita, namun perjuangan belum selesai. Target nilai yang harus dicapai ialah 75 hingga 85 agar bisa meraih Piala Adipura,” terang Maigus.
Ia menegaskan, syarat mutlak untuk meraih Adipura ialah zero TPS liar, penerapan controlled landfill atau sanitary landfill, serta tidak adanya pembakaran sampah.
“Kita berkomitmen membawa kembali Piala Adipura, sekaligus menjadikan Padang sebagai tempat belajar bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah,” tegasnya.
Selain itu, Kota Padang juga berhasil masuk nominasi ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan Certificate of Recognition (CoR) 2025 untuk kategori Circular Economy.
“Penghargaan akan diterima pada September mendatang. Keberhasilan ini tak lepas dari penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah secara kolaboratif dan partisipatif di masyarakat,” tutup Maigus. (MA/Taufik)
No comments:
Post a Comment