FS.Solok Selatan(Sumbar) - Wakil Bupati Solok Selatan H. Yulian Efi didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan, DR. H. Syamsurizaldi menghadiri pembukaan Konvensi dan Pameran Internasional ke-11 Panas Bumi Indonesia (IIGCE 2025) yang digelar secara live streaming dari PLTP Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan.
Selain itu, turut nampak hadir Wakil Bupati Dharmasraya Leli Arni, S.Pd., M.Si, Asisten II Sekdakab. Solsel yang juga Plt. Kadis Kominfo Solok Selatan, Irwanesah, Forkopimda Solok Selatan serta jajaran pimpinan dari PT. Supreme Energy Muara Laboh (SEML).
Kegiatan IIGCE 2025 merupakan forum energi panas bumi terbesar di Asia Tenggara yang digelar pada 17–19 September 2025 di Jakarta, dengan tema “Fostering Collaboration for a Green Economy in Indonesia: The Role of Geothermal Energy in Sustainable Growth”.
Kehadiran Wakil Bupati dari dua kabupaten ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan, khususnya panas bumi, sebagai bagian dari transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengatakan, pada posisi pertama negara yang telah memanfaatkan energi panas bumi ialah Amerika Serikat dengan kapasitas terpasang di atas 3 GW.
Sementara di Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Lanas Bumi (PLTP) terpasang hingga ini tercatat baru mencapai 2,7 gigawatt (GW). Capaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pemanfaatan panas bumi terbesar kedua di dunia.
Indonesia pada posisi kedua di dunia karena termasuk paling besar potensinya dan paling banyak yang sudah dipakai di dalam pelistrikan. Posisi kita ini kalah sedikit, Pak, dari Amerika. Jadi posisi nomor satu ini Amerika saat ini dengan install 3,6 GW, kita pada posisi 2,7 GW," kata Eniya.
" Kita berharap dalam lima tahun ini kita berharap percepatan tambah satu giga. Jadi kita bisa melompat untuk menjadi nomor satu di dunia," tambahnya.
Menurutnya Indonesia punya cadangan Energi Panas Bumi Terbesar di Dunia. Ia menjelaskan bahwa kapasitas terpasang PLTP tiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, kapasitas terpasang hanya 2,6 GW. Penambahan kapasitas terjadi karena telah diresmikan PLTP Ijen beberapa waktu lalu sebesar 34 MW, PLTP Salak Binary sebesar 16 MW dan PLTP Lumut Balai II.
Sementara itu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Presiden Prabowo direncanakan bakal meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II, Sumatera Selatan bulan ini. Proyek tersebut memiliki kapasitas sebesar 55 megawatt (MW).
"Resmi fisiknya, nanti bapak Presiden yang InsyaAllah akan melakukan peresmian di lokasi. Saya sudah minta waktunya, cuma kemarin masih padat-padat. Ya kita tunggu kalau tidak di akhir bulan ini, paling lambat bulan depan, InsyaAllah bapak Presiden yang sendiri akan datang melakukan resmi, karena ini kan 55 Megawatt (MW)," kata Bahlil ketika menanggapi laporan langsung dari petugas yang ada di lokasi secara virtual. (Af)
No comments:
Post a Comment