Jenderal TNI Yang Pernah Pecat Prabowo, Kini Jadi Menkopolkam.

Teks Foto: Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto 

Oleh: Warman 

Perlahan Tapi Pasti Langkah Prabowo Untuk Mengembalikan Kedaulatan Indonesia di Kancah Dunia Kian Terlihat. Tidak Hanya Memberangus Para Koruptor dan Mafia Tambang serta Migas, namun di kancah internasional Indonesia kembali diperhitungkan.

Berbekal kecerdasan dan kelihaian di dunia militer, kini dia terapakan pula dalam memimpin negara. Tidak tanggung-tanggung hanya dalam kurun waktu kurang satu tahun Rp 3.600 triliun uang negara berhasil diselamatkan dari Koruptor dan Mafia Tambang.

Tidak itu saja, pemerintah Prabowo juga meringkus para koruptor yang ada di Kementerian sekaligus membersihkan orang-orang busuk yang ada di lembaga negara. Yang kerjanya sebagai cukong untuk memperkaya diri.

Sudah ada beberapa menteri dan wakil menteri era Jokowi di Kabinet Merah Putih yang dicopot Prabowo, baik karena kasus korupsi maupun, bagi yang tidak mampu menjaga kedaulatan negara saat aksi demonstrasi anarkis beberapa waktu lalu.

Salah satu nya adalah BG (Budi Gunawan) yang dicopot Prabowo akibat ketidak mampuannya dalam menjaga situasi politik dan keamanan dalam negeri. BG sendiri notabene nya, telah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus rekening gendut dalam persatuan Cicak VS Buaya Tahun 2009.

Prabowo Kesampingkan Ego Sektoral:

Setelah dicopotnya Ex. Wakapolri BG 2015 era Jokowidodo itu. Prabowo melirik seorang Djamari Chaniago putra asal Ranah Minang yang merupakan mantan seorang jenderal, yang dulu nya pernah memecat prabowo sebagai Danjen. Kopasus tahun 1998.

Letjen (Purn) Djamari Chaniago, seorang purnawirawan TNI dengan karier militer yang cemerlang, serta memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Prabowo Subianto, Presiden ke-8 RI.

Djamari sendiri merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1971 yang memiliki karier militer cemerlang.

Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya, termasuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dari 23 Mei 1998 hingga 24 November 1999. 

Posisi ini ia ambil alih setelah ditinggalkan oleh Prabowo Subianto.

Setelah itu, kariernya terus menanjak menjadi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) dan puncaknya sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI pada periode 2000-2004, sebelum pensiun dengan pangkat Letnan Jenderal.

Namun, catatan paling signifikan dalam profilnya adalah perannya sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada tahun 1998 dan merekomendasikan pemberhentian Prabowo dari dinas militer. 

Keputusan inilah yang mengakhiri karier militer Prabowo pada tahun 1998.

Demi Kedaulatan Negara:

Baik Prabowo Maupun Djamari, memiliki jiwa nasionalisme yang kuat untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Yang mana semboyan matra semasa di TNI AD, masih melekat di sanubari mereka berdua.

Sehingga dua mantan jenderal itu, mengeyampingkan ego sektoral. Meskipun Prabowo pernah dipecat oleh seorang Djamari dalam sidang DKP (Dewan Kehormatan Perwira) pada 27 silam. Namun bagi Prabowo itu bukanlah sebuah kenangan yang harus dijadikan dendam.

Begitu juga seorang Djamari meskipun,  dulunya dia pernah berpangkat lebih tinggi dari Prabowo, yang juga melakukan pemecatan kepada Danjen. Kopasus tersebut. Namun itu bukanlah sebuah ganjalan bagi dirinya untuk mengabdikan diri kembali kepada negara.

Menkopolkam. (Menteri Koordinator Politik dan Keamanan) Merupakan sebuah jabatan di Kementerian strategis dengan fungsi menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan negara.

Kementerian Koordinator mempunyai tugas menyelenggarakan sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik dan keamanan. 

Selamat Bertugas Putra Minang Purn. Letjen TNI AD, Jenderal Kehormatan Djamari Chaniago. Dukungan dan do'a Kami Rakyat Indonesia Untuk Presiden Prabowo Subianto (***)