![]() |
Yuliadi Chandra |
FS.Padang - Yuliadi Chandra akrab disapa Chandra asal Kabupaten Pesisir Selatan (37) tahun, profesi Wartawan mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumbar diganti.
Berkaitan dengan berita tersebut, publik juga bertanya, apakah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padang juga akan diganti?
"Kita lihat saja dan berharap begitu (diganti.red). Habis, banyak kasus korupsi mangkrak sih," ujar Chandra, Selasa (14/10/2025) di Padang.
Menurut Chandra yang baru saja dilantik jadi Ketua Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Kota Padang yang juga hobi olahraga tinju ini, pemberantasan korupsi merupakan hal yang tidak bisa ditawar, karena korupsi merupakan penyakit mematikan untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Korupsi ibarat penyakit jantung koroner yang mematikan, pembuluh darah yang tersumbat di otak jadi stroke dan pembuluh darah tersumbat di jantung jadi jantungan, begitulah korupsi jiwa eksekutif, legislatif dan yudikatif tidak amanah dalam pemberantasan korupsi," ujar Chandra sembari lakukan jep ringan
Lanjut Chandra, pihaknya menyoroti serta telah menjadi atensi aparat penegak hukum di Ranah Minang. Kasus Anggota DPRD Sumbar periode 2024-2029, Beny Saswin Nasrun, kembali absen dari panggilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang terkait dugaan korupsi Kredit Modal Kerja (KMK).
"Ketidakhadiran Beny yang juga pemilik PT Benal Ichsan Persada (BIP) ini menjadi kendala dalam upaya pendalaman kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp34 miliar. Beny mangkir dari panggilan ketiga pada Selasa (19/8/2025) dengan alasan sakit. Padahal, keterangan Beny sangat dibutuhkan Kejari Padang untuk mengungkap dugaan korupsi fasilitas KMK dan bank garansi di salah satu bank BUMN di Padang," tutup Chandra sambil meng hook keras samsak tinju.(*)
No comments:
Post a Comment