FS. Solok Selatan(Sumbar) - Pemerintah menyebut pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Solok Selatan memberikan manfaat langsung kepada daerah.
Hal ini disampaikan Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gigih Udi Atmo dalam kegiatan peresmian ' Tajak Sumur Pertama ' PLTP ke-2 PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML), Kamis (16/10/2025).
“Sejak 2019, proyek panas bumi 86 Megawatt hingga akhir 2024, tercatat PNPB lebih dari Rp 200 Miliar yang ditransfer ke daerah dalam bentuk DBH (dana bagi hasil), ada juga bonus produksi sebesar Rp 56 miliar untuk daerah sekitar. Ini manfaat langsung yang diterima daerah. Bagaimana pengembangan energi transisi ini memberikan manfaat langsung ke daerah,” kata Gigih.
Ditambahkannya, Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi geothermal yang sangat besar, proyek di Muara Labuh adalah salah satunya yang berhasil. Kemudian, Solok Selatan juga memiliki potensi baru panas bumi. Dari penciutan wilayah kerja panas bumi dari seluas 56.000 hektar menjadi 2.000 hektar, ada potensi baru di Balun.
“Ini telah dilakukan survey oleh PT Supreme dan dikembalikan kepada pemerintah. Ini bisa segera kita kembangkan dan setelah kembali ke Jakarta, melalui Dirjen kita laporkan kepada Menteri ESDM,” imbuhnya.
Menurut data yang disampaikan, potensi panas bumi di Balun ini diperkirakan sebesar 40 megawatt. Potensi lainnya juga ada didaerah lainnya di Sumatera Barat seperti di Pasaman, Pasaman Timur, Bonjol, Solok, dan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Solok Selatan H. Khairunas memberikan apresiasi kepada PT Supreme Energy atas proyek panas bumi tahap II ini.
“Atas nama pemerintah, saya mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya nya kepada PT Supreme yang telah menunjukan komitmen dan kerja nyata dalam pengembangan energi panas bumi di daerah Solok Selatan,” kata Khairunas.
Khairunas menyebut manfaat besar kehadiran PT Supreme Energy, tidak hanya dirasakan secara nasional, bagi daerah perusahaan memberikan dampak positif yang signifikan dari sisi pendapatan daerah.
“Dana bonus produksi dan dana bagi hasil mencapai Rp 30 miliar setiap tahunnya untuk Solok Selatan, selain itu juga memberikan peluang tenaga kerja, 85% adalah tenaga kerja putra putri terbaik Solok Selatan,” ungkapnya.
Kemudian, kehadiran PT Supreme Energy melalui berbagai program CSR telah berperan aktif dalam mendukung Pembangunan daerah bidang diantarnya bidang pendidikan, infrastruktur , kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.
Hadir pada kegiatan tersebut Anggota Komisi V DPR, Zigo Rolanda, Komisaris Supreme Energy, Aditya Praristama Santoso (Keo Santosa), President & CEO Supreme Energy, Nisriyanto, Chief Officer Operation SEML, Kawasaki, General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumbagteng, Hendro Prasetyawan, Ketua DPRD Solsel Martius, Forkopimda, Forkopimcam, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Bundo Kanduang, Tokoh Pemuda dan pihak mitra kerja PT. SEML lainnya. (Af)
No comments:
Post a Comment