Menangkap Riza Chalid Butuh Sinergisitas 4 Lembaga

Foto Penulis 

Oleh : Warman 

Setelah ditetapkan sebagai buronan oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia sejak 19 Agustus 2025. Saat ini RC. tengah  diburu oleh Interpol karena kasus korupsi minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina. 

Akan tetapi dalam hal memburu seorang RC. Tentunya tidak serta merta hanya mengandalkan Kejaksaan Saja. Tentu harus melibatkan unsur lainnya, seperti BIN (Badan Intelijen Negara) Kementerian Luar Negeri dan Interpol.

Selain itu dibutuhkan, sinergisitas antar lembaga dan aparatur yang memiliki integritas dan kredibelitas kuat untuk menangkap Riza Chalid. Maklum kondisi penegakan hukum dinegeri ini, apalagi yang di uber salah satu orang terkaya.

Mabes Polri Miliki Interpol:

Peran interpol Indonesia dipegang oleh Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Divhubinter Polri merupakan salah satu bidang yang mengurusi urusan kepolisian dalam ranah internasional. 

Mereka bertugas membina, mengawasi, dan mengendalikan penyelenggaraan tugas NCB-Interpol dalam kerja sama internasional.¹ Kapolri sendiri menjabat sebagai Kepala NCB-Interpol Indonesia.

Sebelum menjadi Divhubinter Polri, peran interpol Indonesia dipegang oleh beberapa organisasi lainnya, seperti Seksi INTERPOL, NCB Indonesia, Dinas INTERPOL, Biro INTERPOL, Sekretariat NCB-INTERPOL, dan Bakersinpol.²

Badan Intelijen Negara (BIN):

Badan Intelijen Negara (BIN) memiliki peran penting dalam menangkap buronan internasional. Salah satu contoh kasusnya adalah penangkapan Samadikun Hartono, seorang buronan koruptor, di China pada April 2016. 

BIN bekerja sama dengan aparat setempat untuk menangkap Samadikun yang merupakan terpidana kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).¹

Selain itu, BIN juga terlibat dalam penangkapan buronan narkoba internasional, seperti Dewi Astutik, yang diduga sebagai pengendali utama jaringan narkoba internasional. Yang merupakan hasil kerjasama dengan Kementrian Luar Negeri.

Kementerian Luar Negeri: 

Menteri Luar Negeri berperan mengkoordinasikan kerja sama internasional dengan negara-negara lain untuk menangkap buronan internasional.

Menteri Luar Negeri dapat mengeluarkan perintah penangkapan internasional kepada negara-negara lain untuk menangkap buronan internasional.

Kemudian Menteri Luar Negeri berperan mengawasi proses ekstradisi buronan internasional dari negara lain ke Indonesia. Selain itu Menteri Luar Negeri berperan mengkoordinasikan dengan lembaga internasional seperti Interpol untuk menangkap buronan internasional.

Menteri Luar Negeri dapat mengeluarkan surat pemberitahuan internasional kepada negara-negara lain untuk meminta bantuan dalam menangkap buronan internasional.

Mungkinkah Riza Chalid di Negara ini:

Setelah Kejaksaan Agung menetapkan Red Notice untuk RC. Yang artinya bersangkutan tidak lagi memiliki kewargaa negaraan yang membuat dia, sulit untuk bepergian.

Namun ada sejumlah negara di dunia, yang menampung orang-orang, yang  tidak memiliki status atau tanpa kewarganegaraan. Diantara nya:

1. Côte d'Ivoire (Pantai Gading): dengan jumlah orang tanpa kewarganegaraan sebanyak 930.578 orang pada pertengahan 2022.

2. Bangladesh: dengan jumlah orang tanpa kewarganegaraan sebanyak 929.606 orang.

3. Myanmar: dengan jumlah orang tanpa kewarganegaraan sebanyak 600.000 orang, yang mayoritas adalah etnis Rohingya.

4. Thailand: dengan jumlah orang tanpa kewarganegaraan sebanyak 566.900 orang.

5. Latvia: dengan jumlah orang tanpa kewarganegaraan sebanyak 195.354 orang.

6. Suriah: dengan jumlah orang tanpa kewarganegaraan sebanyak 160.000 orang.

Perlu diingat bahwa orang tanpa kewarganegaraan seringkali menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. (***)