![]() |
Foto Penulis |
Oleh : Warman
Jurnalis adalah profesi mulia, yang bekerja melakukan pengumpulan data, pengolahan, dan penyebarluasan informasi sebagaimana fakta kepada masyarakat melalui berbagai media, cetak, elektronik maupun online.
Menjadi seorang wartawan merupakan kebanggaan tersendiri, karena kita bisa banyak mengenal orang dengan berbagai profesi, mengetahui status sosial dan ekonomi masyarakat serta isu-isu hangat yang sedang dibicarakan.
Profesi wartawan tergolong unik dan spesial. Dia bisa menyesuaikan situasi dan kondisi dimanapun tempat, disaat sedang bertugas menghimpun informasi. Ketika mencari tahu tentang pemulung maka posisinya sama dengan pemulung. Begitu juga disaat dia mewawancarai seorang Presiden, posisinya saat itu disamakan juga dengan Presiden.
Ditinjau secara sejarah Islam, di zaman Nabi Muhammad ada seorang sahabat yang bertugas sebagai penulis dan periwayat Hadist terkenal bernama Abdullah bin Maslamah.
Artinya, keberadaan jurnalis memang sudah ada dari dulunya. Sebagaimana tugas sahabat tersebut mencatat perkataan serta tingkah laku Rasullullah tanpa sesuai fakta yang didengar dan dilihat, tanpa menambah dan mengurangi sedikitpun.
Istilah "Jurnalis Nabi" merujuk pada peran nabi sebagai pencatat dan penyampai pesan ilahi dan nabi kepada umat manusia. Dalam konteks ini, dapat diartikan sebagai seorang yang menyampaikan informasi atau berita kepada masyarakat, saat itu.
Jurnalis Era Modernisasi:
Sejarah jurnalis di dunia memiliki akar yang panjang dan beragam, mencakup dari perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan perjuangan untuk kebebasan pers. Di eropa pada abad ke-17, sudah dikenal surat kabar pertama muncul di seperti "Relation" (1605) di Jerman dan "The Daily Courant" (1702) di Inggris.
Pada Abad ke-19 Muncullah jurnalisme modern dengan tokoh-tokoh seperti Joseph Pulitzer dan William Randolph Hearst di Amerika Serikat. Mereka memperkenalkan teknik jurnalistik baru seperti wawancara dan investigasi mendalam.
Sejarah jurnalis di dunia juga mencakup perjuangan untuk kebebasan pers dan hak-hak wartawan. Banyak jurnalis yang telah berjuang dan berkorban untuk membawa kebenaran dan informasi kepada masyarakat.
Tujuan jurnalistik adalah:
1. Memberikan informasi yang akurat dan objektif tentang peristiwa dan isu-isu penting.
2. Mengawasi kekuasaan, memantau dan melaporkan tindakan-tindakan pemerintah dan lembaga lainnya.
3. Mempengaruhi dan membentuk opini melalui berita dan analisis yang disajikan.
Prinsip-prinsip dasar jurnalistik:
1. Akurasi Menyajikan informasi yang akurat dan benar.
2. Objektivitas, Menyajikan informasi secara objektif dan tidak memihak.
3. Keadilan, Memberikan kesempatan yang sama kepada semua pihak untuk menyampaikan pendapat dan informasi.
4.Transparansi, Jurnalistik harus transparan dalam proses pengumpulan dan penyajian informasi.
Politisi Bukan Jurnalis:
Namun pada abab ke-21 saat ini Seringkali jurnalis dimanfaatkan oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk mencapai tujuan dan kepentingan dibalik itu semua.
Tidak jarang seorang wartawan terseret oleh kepentingan politik, dengan berbagai cara dan dalih yang dimainkan oleh sang politisi. Agar jurnalis mau dibawa dan diarahkan sesuai kemauan. Yang akhirnya merusak nilai dan prinsip jurnalistik itu sendiri.
Meskipun antara politisi dan jurnalis memiliki hubungan saling membutuhkan untuk kepentingan publik. Namun secara profesionalitas diantara keduanya mempunyai prinsip dasar yang berbeda.
Sudah jelas sebagaimana pemaparan diatas, jurnalistik merupakan penyampai informasi kepada masyarakat sebagaimana fakta dan data yang ada. Secara objektif tanpa keberpihakan.
Sedangkan, politisi adalah individu yang terlibat dalam politik, baik sebagai pejabat pemerintah maupun, anggota parlemen, dan mereka memiliki peran penting dalam membuat keputusan yang mempengaruhi masyarakat dan negara.
Politisi memiliki tugas dan tanggung jawab, seperti:
1. Membuat kebijakan, mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Mengawasi pemerintahan, memantau kinerja pemerintah dan memastikan bahwa kebijakan dijalankan dengan baik.
3. Mewakili rakyat, menyuarakan kepentingan dan aspirasi masyarakat.
Dalam demokrasi, politisi dipilih oleh rakyat untuk mewakili kepentingan mereka dan membuat keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Namun tidak jarang ada politisi yang keluar dari jalurnya, memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan sendiri. dengan menggunakan jurnalistik sebagai wadah untuk mencapai keinginan nya.
Bahkan ada politisi, tanpa rasa keadilan melakukan pembohongan dengan membalikkan fakta dan data, yang bertujuan supaya kepentingannya tidak terganggu dan berjalan lancar.
Selaku penulis dan jurnalis, kita pulangkan kepada diri Masing-masing. Tetap berpikir positif, jaga prinsip dan marwah diri, tanpa takut diintervensi dan kriminalisasi. (***)
No comments:
Post a Comment