Mayoritas Lahan Masyarakat Terbakar Kemarau Diprediksi Hingga November

FS,Sarolangun,-(jambi) Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Di Kabupaten Sarolangun saat ini terus ditemukan oleg tim satgas karhutla.


Berdasarkan temuan dilapangan melalui titik hotspot yang terpantau, bahwa karhutla ini terjadi mayoritasnya pada lahan areal penggunaan lain (APL) atau lahan milik masyarakat.

"Kita siaga darurat karhutla, saat ini tim terpadu satgas karhutla turun tiap hari di titik hotspot yang sudah terpantau di lahan areal penggunaan lain (apl) atau lahan milik masyarakat, kita harap masyarakat sesuai dengan aturan agar jangan membakar lahan, "kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun, Trianto, Rabu (02/09) kemarin.

Katanya, titik hotspot yang terpantau ini tersebar hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sarolangun. Setiap titik hotspot, tim satgas yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar dan pemerintah kecamatan dan desa menemukan lahan rerata 1-2 hektar lahan yang terbakar.

"Tersebar di Kecamatan sarolangun, bathin VIII, Limun, Pelawan, CNG, singkut, Mandiangin, pauh, meratalah. Semuanya turun ke lokasi, asal ada informasi dari bmkg, tim siap turun. Lahan yang terbakar ini, luasnya kecil-kecil 1-2 hektar setiap titik hotspot yang diterpantau, yang dilakukan pemadaman, "katanya.

Lahan yang terbakar tersebut, diduga memang membuka lahan dengan cara membakar, setelah dilakukan terbang tebas. Maka dari itu, pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena dampak dari pada karhutla ini sangat luas, bahkan pelaku dalam pembakaran lahan ini bisa dikenakan saksi.

"Untuk kemarau, berdasarkan laporan bmkg untuk karhutla ini sampai bulan oktober hingga november masih kemarau, dan kita tetap memantau laporan bmkg. . Pak camat dan kades mari kita sama-sama mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, "katanya.

Ros,id