FS.Padang Pariaman(SUMBAR)-Ketua DPRD Padang Pariaman Arwinsyah mengatakan defisit dalam KUA PPAS-APBD 2023 dikarenakan setiap OPD menganggap programnya masing-masing selalu prioritas, sehingga membuat belanja daerah jadi membengkak.
"Terkait difisit itu, dalam APBD ada aturannya. Meskipun defisit nya besar. Nanti akan ada persentase maksimalnya kalau tidak salah defisit itu dibolehkan 4% dari APBD,"ujar dia Kamis (18/08/2022).
Jadi lanjut nya, sekitar 50 milyar dari keseluruhan APBD, Tentu nanti kita efaluasi lagi. Karena pada intinya KUA-PPAS adalah kebijakan umum, bukan kebijakan anggaran.
"Maka penentuan anggaran tetap kita bahas malalui pembahasan di APBD. Karena banyak yang merasa, setiap programnya prioritas. Tentu terhadap hal dimaksud, nanti DPRD akan mengambil sikap. Mana prioritas pertama, mana prioritas kedua dan mana yang ketiga,"pungkas Arwinsyah.
Dia juga mengatakan, tidak ada kepentingan politik dan tarik ulur anggaran, semuanya untuk kepintagan daerah dan pembangunan.
"Kita harap pemerintah akan memprioritaskan anggaran untuk kepentingan umum dan pembangunan,"pungkas dia.
Terkait defisit Rp 287 milyar dalam KUA PPAS APBD Padang Pariaman 2023 yang mencapai Rp 287 Milyar.
Wabup Rahmang menyampaikan, meskipun dalam gambaran defisit itu besar. Namun nanti tentunya tolak ukur terkait defisit ini akan mengacu pada aturan yang ada.
Lanjut dia, sejauh mana defisitnya kita bolehkan dan kerangkanya mengacu ada aturan yang berlaku dengan melakukan penyesuaian. (wrm)
No comments:
Post a Comment