FS.Solok Selatan(Sumbar) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Muara Labuh menerima kunjungan istimewa dari Dr. Charlie Ward, sejarawan asal Australia, Sekdakab Solsel, Dr. H. Syamsurizaldi, pada Jumat (18/7/2025).
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka penelitian sejarah tentang Zakaria, salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia asal Solok Selatan yang pernah menjadi tahanan politik di Rutan Muara Labuh pada masa penjajahan Belanda.
Dr. Charlie Ward didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Selatan, Dr. Syamsurizaldi, SIP., SE., MM, beserta rombongan. Kunjungan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan bukti sejarah tentang peran Zakaria dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia, khususnya selama masa penjajahan Belanda.
Rutan Muara Labuh dipilih sebagai lokasi penelitian karena pernah menjadi tempat penahanan Zakaria sebelum ia dibuang ke Australia. Dr. Ward menyatakan ketertarikannya untuk mendokumentasikan perjuangan tokoh lokal yang sering terlupakan dalam narasi sejarah nasional.
Sekda Solok Selatan, Dr. Syamsurizaldi, menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini. "Kami sangat mendukung penelitian Dr. Ward tentang Zakaria, yang merupakan putra terbaik Solok Selatan. Ini adalah kesempatan untuk mengangkat sejarah lokal dan memperkenalkan sosok pejuang yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Daerah siap mendukung upaya pelestarian sejarah, termasuk dengan menjadikan Rutan Muara Labuh sebagai salah satu situs sejarah perjuangan kemerdekaan di Sumatera Barat.
Rutan Muara Labuh sebagai Saksi Bisu Sejarah
Kepala Rutan Kelas IIB Muara Labuh, Zulhendri, menyambut hangat kunjungan ini. "Kami bangga bahwa Rutan Muara Labuh memiliki nilai sejarah yang tinggi. Kunjungan Dr. Ward menjadi pengingat bahwa tempat ini bukan hanya lembaga pemasyarakatan, tetapi juga menyimpan cerita perjuangan para pahlawan kita," kata Zulhendri.
Ia berharap hasil penelitian ini dapat mengungkap fakta-fakta baru tentang perjuangan Zakaria dan memperkaya khazanah sejarah Indonesia. "Kami siap mendukung penelitian lebih lanjut, termasuk dengan memberikan akses ke arsip-arsip lama yang mungkin masih tersimpan," tambahnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan peninjauan ke beberapa bagian Rutan yang diduga menjadi lokasi penahanan Zakaria. Dr. Ward berencana menulis buku tentang temuan penelitiannya, sementara Pemda Solok Selatan akan mempertimbangkan untuk menjadikan Rutan Muara Labuh sebagai bagian dari wisata sejarah di kabupaten tersebut.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan nama Zakaria dan perjuangannya dapat lebih dikenal oleh generasi muda, tidak hanya di Solok Selatan tetapi juga di tingkat nasional maupun internasional. (Af)
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 SEMOGA BERMANFAAT!
 SEMOGA BERMANFAAT!
No comments:
Post a Comment