Di Usulkan Untuk P3K, Malah Pungli Kepada Rekan Seprofesi

Bupati JKA, Didampingi Kadis. Kesehatan Saat Memberikan Keterangan Pers Terkait Honorer Nakes. Dinas Kesehatan Yang Melakukan Pungli Sesama Rekan Se Profesi

Oleh: Warman

Sudah jelas-jelas Bupati Padang Pariaman John Kennedy Azis Bersusah Payah Memperjuangkan Nasib Para Honorer Nakes (Tenaga Kesehatan) Yang Berada di Bawah Naungan Dinas Kesehatan Untuk Dapat Diangkat Menjadi Tenaga P3K. 

Namun etika dari beberapa oknum Nakes itu, malah membuat Bupati JKA jadi "Berang" betapa tidak. Dari Informasi yang diperoleh dikarenakan Prilaku Buruk beberapa oknum jugalah yang membuat Bupati marah. 

Dikabarkan 6 orang oknum Nakes Honorer itu malah melakukan Pungli (Pungutan Liar) Kepada teman-teman nya, yang berjumlah 219 orang.

Para oknum tersebut meminta uang kepada rekan-rekan seprofesi berkisar ratusan ribu hingga satu juta rupiah. Disertai ancaman, bagi tenaga honorer yang tidak mengikuti kemauan para Oknum akan dikeluarkan dari group WA dan gagal menjadi P3K.

Mendapati laporan tersebut beserta bukti pembayaran uang yang ditransfer ke Oknum. Membuat Bupati JKA Murka, bahkan dalam pertemuan dengan para Tenaga Honorer Nakes di Aula Dinas Kesehatan Padang Pariaman pada Senin (25/08/2025).

JKA mengatakan, sebetulnya berkas para Nakes itu akan diteruskan ke BKN dan seharusnya selesai dari 3 hari yang lalu. Namun akibat bobroknya mentalitas beberapa Oknum, mengakibatkan Bupati JKA menundanya terlebih dahulu.

Ibarat kata pepatah "Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga" perilaku oknum tersebut merupakan cerminan betapa buruknya mentalitas Abdi Negara, belum jadi pegawai atau P3K mereka sudah beraninya melakukan praktek Suap dalam lingkungan Kerja.

Tidak berpikiran sehatkah mereka. Begitu susah nya, Kepala Daerah memperjuangkan nasib nya menjadi tenaga kerja paruh waktu (P3K). Jika ditahun ini gagal. Otomatis ditahun 2026 mereka tidak akan bekerja lagi sebagai Nakes di Pemkab. Padang Pariaman.

Saran selaku penulis, kepada Bupati JKA cukup mereka yang berbuat saja, yang menerima ganjaran. "Siapa Yang Menanam Dia Yang Menuai" jangan korbankan tenaga Nakes yang tidak bersalah. (***)