Breaking News

Monday, September 22, 2025

Puluhan Sapi di Mentawai Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Virus Jembrana


FS.Mentawai -
Puluhan sapi Ruminansia di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mati mendadak dalam waktu sepekan terakhir tanpa sebab yang jelas.

"Sebanyak 21 ekor dari total 100 ekor sapi yang dipelihara sejumlah ternak, alami kematian tanpa sebab yang jelas dalam satu pekan terakhir" ujar Kepala Desa Sipora Jaya, Lutfi Anto yang  mengirimkan kabar pada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman.
 
Melihat ciri-ciri dan sebab kematiannya, ungkap Lutfi dalam pesan whatsapp-nya ke anggota DPR RI Dapil Sumbar I itu, hewan ternak ruminansia yang dipelihara peternak di desa yang berada di Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai itu, telah dijangkiti Virus Jembrana yang biasa menyerang Sapi Bali. 

“Kami sudah buat pengaduan ke dinas di kabupaten, namun belum ada respon. Masyarakat makin resah, seiring terus bertambahnya jumlah sapi yang mati setiap harinya,” kata Lutfi mengungkap isi pesan whatsappnya pada Alex Indra Lukman, pada media ini, Senin 22 September 2022.

Virus Jembrana yang menyerang sapi milik peternak di kampungnya itu, ungkap Lutfi, telah menyerang sejak Senin (15/9/2025) lalu. Ciri-cirinya, dubur sapi jadi membesar dari ukuran normal serta warnanya yang jadi merah. 

Ciri-ciri lainnya, ungkap dia, sapi alami diare serta tinja yang berdarah. Kemudian, cairan dari hidung dan mulut, juga keluar secara berlebihan.

Mendapatkan laporan perangkat desa dari salah satu kabupaten di Sumbar yang jadi daerah pemilihannya, Alex menyebut, langsung berkoordinasi dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementrian Pertanian. 

“Alhamdulillah, Pak Dirjen beserta jajaran, langsung bergerak menindaklanjuti pengaduan yang disampaikan peternak asal Mentawai pada saya, wakilnya di DPR RI. Hari Senin ini, langsung turun tim meninjau ke lokasi,” ungkap Alex. 

Turunnya tim kesehatan hewan ini, juga dibenarkan tokoh muda Desa Sipora Jaya, Yonathan. Menurutnya, tim dari Unit Pelaksana Teknis Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi, langsung meninjau kondisi sapi yang ada di kandang warga. 

“Sapi-sapi warga yang belum diserang Virus Jembrana, diberikan vaksin serta suntik vitamin. Dengan kedatangan tim ini, keresehan warga jadi sedikit berkurang walau masih cemas dengan kematian sapi akan terus berlanjut,” ungkap Yonathan. 

Untuk sapi yang telah mati, terang Yonathan, tim kesehatan hewan menyarankan dilakukannya penguburan dalam lubang sedalam 1 meter, untuk mencegah penularan terus meluas. 

*Warga Berterima Kasih*

Kepala Desa Sipora Jaya, Lutfi Anto menyampaikan terima kasih atas fasilitasi yang telah dilakukan Alex Indra Lukman untuk menjawab keresahan warga akan terus meluasnya Virus Jembrana di desa itu. 

“Atas nama Pemerintah Desa Sipora Jaya, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada Pak Alex Indra Lukman. Berkat respon dan komunikasi bapak ke pihak balai, vaksinasi dan pemberian suntikan vitamin bisa dilakukan pada sapi warga yang belum terjangkit,” ungkap Lutfi. 

Lutfi berharap, dengan telah dilakukannya vaksinasi dan suntik vitamin, penyakit ganas yang disebabkan Jembrana Disease Virus (JDV), sejenis retrovirus itu, bisa dihentikan penularannya di kabupaten kepulauan itu. (*)

No comments:

Post a Comment

About Me


Bofet%2BHP
BOFET HARAPAN PERI JL. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
SELAMAT DATANG DI SEMOGA BERMANFAAT!